Headline News
print this page
Artikel Terbaru

Adab Sholat (Bagian II) Terj. Kitab Bidayatul Hidayah

Adab Sholat (Bagian II)
Terj. Kitab Bidayatul Hidayah

ثم قل: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، ثم أقرأ الفاتحة بتشديداتها، واجتهد في الفرق ببين الضاد والظاء في قراءتك في الصلاة، وقل آمين، ولا تصله بقولك: ولا الضالين - وصلا واجهر بالقراءة في الصبح والمغرب، والعشاء، أعني في الركعتين الأوليين إلا أن تكون مأموما واقرأ في الصبح بعد الفاتحة من السور الطوال من المفصل، وفي المغرب من قصاره، وفي الظهر والعصر والعشاء من أوساطه، نحو: (والسماء ذات البروج) وما قاربها من السور، وفي الصبح في السفر: (قل يأيها الكافرون)، و (قل هو الله أحد). ولا تصل آخر السورة بتكبيرة الركوع، ولكن افصل بينهما بمقدار سبحان الله.
Setelah itu, bacalah al-Fatihah dengan tekanan yang kuat. Usahakan untuk membedakan antara huruf dhad dan zha' dalam bacaan salatmu. Lalu ucapkan amin secara terpisah dengan kata wala ad-dhaliin. Nyaringkan bacaanmu pada salat subuh, magrib, dan isya. Maksudnya, pada dua rakaat yang pertama, kecuali jika engkau menjadi makmum. Jika menjadi makmum, nyaringkan bacaan amin. Lantas, dalam salat subuh, bacalah salah satu surat yang panjang setelah bacaan surat al-Fatihah. Sementara pada waktu magrib, cukup surat yang pendek. Adapun pada salat dhuhur, ashar, dan isya, bacalah surat yang pertengahan. Misalnya surat al-Buruj dan yang semisalnya. Ketika salat subuh yang dilaksanakan dalam perjalanan, bacalah surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas. Jangan engkau sambungkan akhir bacaan surat dengan takbir untuk rukuk, tapi pisahkan antara keduanya dengan seukuran bacaan subhanallah.

Ketika berdiri, usahakan untuk senantiasa menunduk dengan hanya memandang tempat salatmu. Hal itu, akan membuatmu lebih berkonsentrasi dan membuat hatimu lebih khusyuk. Jangan engkau menoleh ke kiri atau ke kanan pada saat sedang salat. Lalu bertakbirlah untuk rukuk. Angkat tanganmu dengan cara yang sudah dijelaskan sebelumnya. Panjangkan bacaan takbir sampai engkau berada pada posisi rukuk. Lalu, letakkan telapak tanganmu di atas lutut sementara jari- jemarimu berada pada posisi yang renggang.

Tegakkan lututmu serta bentangkan punggung, leher, dan kepalamu secara lurus. Lantas, jauhkan sikumu dari pinggang.

والمرأة لا تفعل ذلك بل تضم بعضها إلى بعض، وقل: سبحان ربي العظيم - ثلاثا. وإن كنت منفردا، فالزيادة إلى سبع وعشرين حسنة
Sementara untuk wanita tidak demikian karena mereka hendaknya menempelkan yang satu dengan yang lain. Lalu ucapkan: Subhana rabbiyal ‘azhiim "Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung." Bacaan tersebut diucapkan sebanyak tiga kali. Jika engkau salat sendirian, bagus pula kalau ditambah sampai menjadi tujuh atau sepuluh kali.

Kemudian angkat kepalamu sampai berdiri tegak seraya mengangkat tangan dan membaca:
سمع الله لمن حمده
‘Sami ‘allahu liman hamidah’ (Allah mendengar siapa yang memuji-Nya).
Apabila engkau telah berdiri tegak lurus, ucapkan:
ربنا لك الحمد ملء السموات وملء الارض وملء ما شئت من شي بعد
Rabbana lakal hamdu mil'as samawati wa mil ardhi wa mil ama syi’ta min syai’in ba’du
"Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu sepenul langit dan bumi dan sepenuh apa yang Kau kehendak sesudah itu."

Apabila engkau sedang dalam melakukan salat subuh, bacalah doa qunut pada rakaat kedua ketika dalan posisi iktidal.
Lalu, sujudlah dengan bertakbir tanpa mengangkat kedua tangan. Pertama-tama, letakkanlal kedua lututmu diikuti kemudian oleh kedua tanganmi lalu dahimu yang berada dalam keadaan terbuka. Letakkan hidung beserta dahimu. jauhkan sikumu dari pinggang dan angkat perutmu dari paha (Hal ini tidak berlaku bagi wanita).
Letakkan kedua tanganmu di atas tanah sejajar dengan pundakmu. Jangan kau bentangkan lenganmu di atas tanah. Dan ucapkan:
سبحان ربي الاعلى
(Subhana rabbiyal ‘alaa) ‘Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi"
Doa di atas dibaca sebanyak tiga kali, tujuh kali, atau sepuluh kali jika engkau salat sendirian.

Lalu, angkat kepalamu dari sujud seraya bertakbir sampai engkau duduk dengan tegak. Duduklah di atas kaki kiri. Tegakkan kaki kananmu. Letakkan kedua ta¬ nganmu di atas paha dengan jari-jemari yang renggang. Lantas ucapkan (minimal):
رب اغفر لي، وارحمني، وارزقني، واهدني، واجبرني وعافني واعف عني
‘rabbighfirlii warhamnii warzuqni wajburnii wa ‘afinii wa ‘afuanii
"Ya Tuhan, ampunilah aku, sayangilah aku, berikar rezeki padaku, pimpinlah aku, tambahkan kekurang¬ anku, dan maafkanlah daku."

Kemudian lakukan sujud yang kedua sama seperti sebelumnya. Lalu duduk tegak sebentar untuk istirahat pada setiap rakaat yang tak disertai tasyahud. Setelah itu, engkau berdiri dan meletakkan kedua tangan di atas tanah. Jangan engkau mendahulukan salah satu kakimu ketika berdiri. Mulailah dengan takbir untuk berdiri saat hampir selesai dari duduk istirahat. Panjangkan bacaan takbir tersebut sampai pada posisi setengah berdiri. Usahakan agar duduk istirahat tersebut berlangsung sebentar.
وصل الركعة الثانية كالأولى، وأعد التعوذ في الابتداء، ثم اجلس في الركعة الثانية للتشهد الأول، وضع اليد اليمنى في جلة التشهد الاول على الفخذ اليمنى مقبوضة الأصابع إلا المسبحة والإبهام فترسلها، وانشر مسبحة يمناك عند قولك: (إلا الله) لا عند قولك: (لا إله)

Lalu, laksanakan rakaat kedua seperti rakaat pertama. Ulangi membaca taawud ketika memulai. Lalu duduklah pada rakaat kedua untuk membaca tasyahud pertama. Saat duduk tasyahud, letakkan tangan kananmu di atas paha kanan dengan jari yang tergenggam kecuali jari telunjuk dan ibu jari. Berilah isyarat dengan jari telunjukmu yang kanan saat membaca illallah (kecuali Allah), bukan pada kata- kata Iaa ilaha (tiada Tuhan).

Sementara itu, engkau letakkan tangan kirimu dengan jari jari terbuka di atas paha kiri.Duduklah di atas kaki kiri dalam tasyahud pertama ini seperti ketika duduk antara dua sujud.

Adapun pada tasyahud akhir, duduklah secara tawaruk (di atas pangkal paha). Setelah mengucapkan salawat atas Nabi Saw., bacalah doa yang sudah dikenal. Duduklah di atas pangkal paha yang kiri sementara kaki kirimu keluar dari sisi bawah.

Tegakkan posisi kaki kananmu lalu ucapkan salam dua kali dari ke kanan dan kiri. Menolehlah hingga tampak putihnya kedua pipimu dari kedua sisi. Berniatlah untuk menyudahi salat dan arahkan salammu pada para malaikat dan kaum muslim yang berada di sampingmu.Begitulah gerakan salat sendirian.
وعماد الصلاة الخشوع، وحضور القلب مع القراءة والذكر بالتفهم.
Tiang penopang salat adalah kekhusyukan dan ke¬ hadiran hati disertai bacaan, dan pemahaman.
قال الحسن البصري - رحمة الله تعالى: كل صلاة لا يحضر فيها القلب فهي إلى العقوبة أسرع.
Hasan al-Basri rahimahullah berkata, "Setiap salat yang tidak disertai oleh kehadiran hati akan cepat terkena hukuman."
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إن العبد ليصلي الصلاة فلا يكتب له منها سدسها ولا عشرها، وإنما يكتب للعبد من صلاته بقدر ما عقل منها).
Rasul Saw. bersabda, "Seorang hamba adakalanya melakukan salat tapi ia tidak mendapat seperenam atau sepersepuluh dari salatnya. Karena, ganjaran salat bagi seorang hamba sesuai dengan kadar kekhusyu'kannya."
===
wallahu a'lam

1 komentar

Menghindari Maksiat (Terj. Kitab Bidayatul Hidayah)



 Menghindari Maksiat
(Terj. Kitab Bidayatul Hidayah)
اعلم ان للدين شطرين، أحدهما: ترك المناهي، والآخر: فعل الطاعات.. وترك المناهي هو الأشد؛ فإن الطاعات يقدر عليها كل واحد، وترك الشهوات لا يقدر عليه إلا الصديقون، فلذلك قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (المهاجر من هجر السوء، والمجاهد من جاهد هواه).
Ketahuilah, bahwa agama Islam terdiri atas dua ba­gian: Meninggalkan apa yang dilarang dan melakukan amal ketaatan. Meninggalkan apa yang dilarang jauh lebih sulit karena melakukan amal ketaatan dapat di­ lakukan setiap orang, sedangkan meninggalkan syahwat hanya bisa diwujudkan oleh mereka yang tergolong shiddiqun. Oleh karena itu, Rasulullah SAW Bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (المهاجر من هجر السوء، والمجاهد من جاهد هواه

"Orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan keburukan, sedangkan orang yang berjihad adalah yang berjuang melawan hawa nafsunya."

واعلم أنك إنما تعصي الله بجوارحك، وهي نعمة من الله عليك وأمانة لديك، فاستعانتك بنعمة الله على معصيته غاية الكفران
Ketahuilah bahwa ketika engkau bermaksiat sesungguhnya engkau melakukan maksiat tersebut dengan anggota badanmu padahal ia merupakan nikmat dan amanat Allah yang diberikan kepadamu. Mempergunakan nikmat Allah dalam rangkat bermaksiat kepada-Nya adalah puncak kekufuran.
Dan berkhianat terhadap amanat yang dititipkan Allah kepadamu betul-betul merupakan perbuatan yang melampaui batas. Anggota badanmu adalah rakyat atau gembalaanmu, maka perhatikan dengan baik bagaimana kamu menggembalakan mereka.

Masing-masing kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.
Sadarlah bahwa semua anggota badanmu akan menjadi saksi atasmu pada hari kiamat dengan lidah yang fasih. Ia akan menyingkap rahasiamu di hadapan semua makhluk.
Allah Swt. berfirman,
ﻳﻮﻡ ﺗﺸﻬﺪ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺃﻟﺴﻨﺘﻬﻢ ﻭﺃﻳﺪﻳﻬﻢﻭﺃﺭﺟﻠﻬﻢ ﺑﻤﺎ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻤﻠﻮﻥ
"Pada hari dimana lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas perbuatan yang kalian lakukan" (Q.S. an-Nur: 24)
Allah Swt berfirman :
ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻧﺨﺘﻢ ﻋﻠﻰ ﺃﻓﻮﺍﻫﻬﻢ ﻭﺗﻜﻠﻤﻨﺎ ﺃﻳﺪﻳﻬﻢ ﻭﺗﺸﻬﺪ ﺃﺭﺟﻠﻬﻢ ﺑﻤﺎ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻜﺴﺒﻮﻥ
"Pada hari ini, Kami tutup mulut mereka sedangkan tangan mereka berbicara pada Kami dan kaki mereka menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan" (Q.S. Yasin: 65).

Oleh karena itu, peliharalah semua anggota badanmu dari maksiat, khususnya tujuh anggota badanmu karena neraka Jahannam memiliki tujuh pintu. Masing-masing mereka mempunyai bagian tersendiri. Yang masuk ke dalam pintu-pintu neraka Jahannam itu adalah mereka yang bermaksiat kepada Allah Swt. dengan tujuh anggota badan tersebut, yaitu mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan, dan kaki.

Wallahu a’lam
0 komentar

Adab Shalat I (terjemah Bidayatul Hidayah)

02. Adab Shalat I
(terjemah Bidayatul Hidayah)


Apabila engkau telah selesai membersihkan kotoran dan najis yang terdapat di badan, pakaian, dan tempat salat, juga engkau telah menutup aurat dari pusar sampai dengkul, maka berdirilah menghadap ke arah kiblat dengan kaki yang lurus tapi tidak dirapatkan sedangkan engkau berada dalam posisi tegak.  Lalu bacalah surat an-Naas guna berlindung dari setan yang terkutuk. Hadirkan hatimu ketika itu. Buanglah segala bisikan dan rasa was-was.

Perhatikan kepada siapa engkau sedang menghadap dan bermunajat sekarang. Hendaknya engkau malu untuk bermunajat kepada Tuhan dengan hati yang lalai dan dada yang penuh dengan bisikan dunia beserta kebejatan syahwat.
واعلم أنه تعالى مطلع على سريرتك وناظر إلى قلبك، فإنما يتقبل الله من صلاتك بقدر خشوعك وخضوعك وتواضعك وتضرعك، واعبده في صلاتك كأنك تراه؛ فإن لم تكن تراه فإنه يراك.

Sadarlah bahwa Allah Swt. mengetahui semua yang tersembunyi di dalam dirimu dan melihat hatimu. Allah hanya menerima salatmu sesuai dengan kadar kekhusyukan, ketundukan, dan ketawaduanmu. Sembahlah Allah dalam salatmu seakan- akan engkau melihat-Nya. Apabila engkau tak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.

Jika hatimu tidak hadir dan anggota badanmu tidak bisa tenang maka hal itu disebabkan engkau tidak betul- betul mengenal keagungan-Nya. Bayangkan jika ada seorang saleh di antara keluargamu yang melihatmu ketika engkau salat.

Pada saat itu, pasti hatimu akan khusyuk dan anggota badanmu akan tenang. Lalu, tanyakan pada dirimu, "Wahai jiwa yang buruk, tidakkah engkau malu kepada Pencipta dan Tu¬ anmu?" Apabila engkau mampu salat secara khusyuk dan tenang karena dilihat seorang hamba yang hina, yang tak bisa memberikan manfaat atau bahaya pada¬ mu, sedang engkau mengetahui bahwa Dia melihatmu tapi engkau tak takut pada keagungan- Nya, apakah Allah SWT. lebih rendah dibandingkan hamba-Nya itu?

Betapa durhaka dan bodohnya engkau! Betapa engkau memusuhi dirimu itu! Obatilah hatimu dengan cara itu, barangkali ia akan menjadi hadir dalam salatmu. Salatmu hanyalah saat engkau sadar kepadanya. Adapun salat yang engkau kerjakan dengan hati yang lalai dan lupa, maka ia butuh pada istigfar dan perenungan.

Manakala hatimu sudah hadir, jangan lupa mengucapkan iqamah kalau engkau salat sendirian. Tapi, jika engkau menunggu datangnya jamaah yang lain hendaknya engkau melakukan azan lalu iqamah.  Apabila engkau sudah mengucapkan iqamah, berniatlah dan bacalah dalam hatimu, "Aku laksanakan salat dhuhur karena Allah Swt." Usahakan niat tersebut hadir dalam hatimu ketika engkau bertakbir. Jangan sampai niatmu tak kau sadari sebelum takbir selesai.

Angkatlah tanganmu saat bertakbir ke arah pipi dan pundakmu dengan jari-jari yang tidak dihimpitkan. Jangan terlalu menempel ataupun menjauh. Yang penting ibu jarimu berada di hadapan kedua cuping telingamu, ujung-ujung jarimu berada di atas kuping, serta telapak tangan di atas pundak. Jika kedua telapak tanganmu sudah berada pada posisi tersebut bertakbirlah lalu turunkan kembali dengan perlahan. Saat diangkat atau diturunkan, jangan kau hentakkan tanganmu ke depan secara keras dan jangan pula diangkat sampai ke belakang.
Selain itu, jangan kau gerakkan ia ke kanan atau ke kiri. Ketika diturunkan, mulailah engkau meletakkan tanganmu di atas dada lengan kanan berada di atas yang kiri.
Renggangkan lari-jari kananmu di lengan tangan yang kiri. Genggam di atas siku.
Setelah bertakbir bacalah:
الله أكبر كبيرا، والحمدلله كثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا، ثم اقرأ: وجهت وجهي للذي فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين، إن صلاتي ونسكي ومحياى ومماتى لله رب العالمين لا شريك له وبذلك أمرت وأنا من المسلمين.
(Allahu akbar kabiiran walhamduilllah katsiiran wa subhanalla bukrattan wa ashiilla, inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samawati wal ardha haniifan musliman wa ma ana minal musyrikin. Inni shalatii wa nusukii wa mahyaya wamamatii lillahi rabbil ‘alamiin laa syarikallahuwa bi dzalika umirtu wa ana minal muslimiin).

"Allah Mahabesar dengan segala sifat kebesaran-Nya. Pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya dan Mahasuci Allah pada tiap pagi dan sore. Aku hadapkan wajahku pada Tuhan yang mencipta langit dan bumi dengan lurus dan aku bukan dari golongan yang musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata-mata karena Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Begitulah aku diperintah dan aku ter¬ masuk dari golongan Islam (menyerah dan patuh)."

wallahu'alam
0 komentar

Bulan Muharam dan Kemulyaannya

AMALAN DI PERGANTIAN TAHUN
1. Doa Akhir Tahun
Dengan doa ini kita memohon saat kita mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan kita tinggalkan ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah SWT yang kita kerjakan, maka kita memohon agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah SWT.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitanii 'anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubatii wa da'autanii ilat taubati minhu ba'da jur-atii alaa ma'syiyatika, fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa'adtani 'alaihits-tsawaaba fas'alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikraami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha' rajaaii minka yaa kariim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Dibaca tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah.
2. Doa Awal Tahun
Dengan doa ini kita memohon kepada Allah SWT agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal
Wa 'alaa fadhlikal-'azhimi wujuudikal-mu'awwal
Wa haadzaa 'aamun jadiidun qad aqbal
Nas'alukal 'ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihii wa junuudihii
Wal'auna 'alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu-i
Wal-isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfa
Yaa dzal-jalaali wal-ikraam yaa arhamar-raahimin
Wa sallallaahu 'alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan tahun baru ini benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) syetan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
Doa ini dibaca tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam. Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya.

Amaliyah Menyambut Pergantian tahun dan 10 muharram ( Hari Ayura`)
Keutamaan Bulan Muharram, Muharram merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram” (QS. At Taubah: 36)
Amalan Do`a menyambut pergantian tahun.
Seyogyanya pada hari terakhir bulan Zulhijjah dan pada 1 Muharram dengan :
Doa Akhr Tahun Artinya: “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon Ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat YangMaha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang MahaPemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya. Amin yaa rabbal ‘alamin.
1. Berdoa akhir tahun pada hari terakhir bulan Zulhijah selepas Asar sebanyak 3X
Fadhilahnya adalah barang siapa membaca do’a ini dalam waktu tersebut maka setan berkata: “Kesusahanlah bagiku,dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam(manusia) pada satu tahun ini karena mereka mengerjakan amal ini hanya dalam waktu lebih kurang 1 jam
2. Berdoa awal tahun
DOA AWAL TAHUN Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarganya dan sahabatnya. Amin yaa rabbal ‘alamin
Dilakukan pada 1 Muharram selepas Maghrib 3X. Pada Malam Harinya sejak permulaan terbenamnya Matahari (Timbul merah Jingga) itulah tanda tanggal 1 Muharam telah Tiba. Kita perlu Memohon pada Alloh agar pada Tahun mendatang kita selamat dr godaan syetan. Fadhilahnya Barangsiapa doa ini syetan2 akan berkata : “Alangkah bahagianya orang itu dia akan dilindungi dari godaan2ku pada sisa umurnya, karena Allah mengutus 2 malaikat untuk menjaganya dari godaan2ku”
3. Selepas solat subuh pada 1 Muharram dianjurkan dibacakan Ayat Kursi sebanyak 360 kali dengan membaca :
Bismillahirrahmaanirrahim pada setiap kali permulaan bacaan. Insya Allah barangsiapa yang mengamalkannya, akan diberikan keselamatan dan dipelihara dari sebarang musibah dan kesempitan rezeki.
Amalan-amalan lain yang disunatkan adalah: a) Qiyamullail - Solat Tahajjud, Solat Hajat, Solat Sunat Taubat b) Membaca Al-Quran c) Zikir
HARI ASYURA` (10 MUHARAM)
10 Muharam – Dinamakan juga hari ‘Asyura’. Pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang mencerminkan kegemilangan bagi perjuangan yang gigih dan tabah bagi menegakkan keadilan dan kebenaran.sebagian peristiwa tersebut adalah:
1.Nabi Adam bertaubat kepada Allah.
2.Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3.Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
4.Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
5.Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
6.Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
7.Penglihatan Nabi Ya`kub yang kabur dipulihkkan Allah.
8.Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritanya.
9.Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
10.Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentara Firaun.
11.Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.
12.Nabi Sulaiman dikurniai oleh Allah kerajaan yang besar.
13.Hari pertama Allah menciptakan alam.
14.Hari Pertama Allah menurunkan Rahmat.
15.Hari pertama Allah menurunkan hujan.
16.Allah menjadikan ‘Arasy.
17.Allah menjadikan Luh Mahfuz.
18.Allah menjadikan Malaikat Jibril.
19.Nabi Isa diangkat ke langit.
Dari Abu Hurairah r.a. disebutkan Rasulullah s.a.w. bersabda, "Seutama-utama puasa sesudah puasa bulan Ramadan ialah puasa bulan Muharram dan seutama-utama solat sesudah solat fardu ialah solat malam". (Sahih Muslim). Abul Laits Asssamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura yakni 10 Muharram, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala 10,000 malaikat; dan barangsiapa yang puasa pada hari Asyura, maka akan diberikan pahala 10, 000 orang Haji dan Umrah, dan 10, 000 orang mati syahid; dan siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka setiap helai rambut Allah akan menaikkan satu darjat. Dan barangsiapa yang memberi makan buka puasa seorang mukmin yang berpuasa pada hari Asyura, maka seolah-olah memberi buka puasa semua umat Muhammad SAW dan mengenyangkan perut mereka." Sahabat bertanya : "Ya, Rasulullah, Allah telah melebihkan hari Asyura dari lain-lain hari." Jawab Rasulullah: "Benar!" Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad bin Maisarah berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Bahwa siapa yang melapangkan pada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan rezekinya sepanjang tahun itu"
Said bin Jubair dari Ibn Abbas r.a. berkata : Ketika Nabi SAW baru hijrah ke Madinah, didapati kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura, maka ditanyakan kepada mereka tentang itu. Jawab mereka : "Hari itu Allah memenangkan Nabi Musa a.s. dari Bani Israil terhadap Fir'aun dan kaumnya. Maka kami puasa kerana mengagungkan hari ini". Maka sabda Nabi SAW :"Kami lebih layak mengikuti jejak Musa dari kamu", maka Nabi SAW menyuruh sahabat supaya berpuasa.
Abu Musa Al Madani meriwayatkan dari Ibnu Umar r.a.; "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura adalah seperti berpuasa setahun dan siapa yang bersedekah pada hari Asyura adalah bagiku bersedekah setahun." (Riwayat Albazzar) . Dari Abu Qatadah Al-Anshari r.a, Rasulullah s.a.w. ditanya orang tentang puasa hari Arafah. Jawab baginda : "Semoga dapat menghapus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". Kemudian Nabi ditanya pula tentang puasa hari Asyura, jawab Baginda, "Semoga dapat menghapus dosa tahun yang lalu". (Sahih Muslim)
Rasulullah s.a.w. bersabda; "Berpuasa kamu pada hari ke sembilan dan sepuluh Muharam dan jangan meniru cara orang-orang Yahudi." - Riwayat Al Baihaqi.
Amalan di hari Asyruro`
Dari dalil-dalil diatas bisa disimpulkan bahwa sebagian dari amalan yg disunnahkan di hari asyura` adalah:
1. Berpuasa
Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para shabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).
2. Shadaqah
Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Imam Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu baik untuk dilakukan.
Demikian juga sebagian umat Islam menjadikan bulan Muharram sebagai bulan anak yatim. Menyantuni dan memelihara anak yatim adalah sesuatu yang sangat mulia dan dapat dilakukan kapan saja. Kami belum menemukan landasan yang kuat mengaitkan menyayangi dan menyantuni anak yatim hanya khusus pada bulan Muharram. [ Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=469220663099 ].
0 komentar

Terjemah Kitab Bidayatul Hidayah

Bidayatul Hidayah 1

A. Bagian Pertama: Amal-amal Ketaatan

Ketahuilah bahwa perintah Allah ada yang wajib dan ada yang sunah. Yang wajib merupakan harta pokok. Dia adalah modal perdagangan yang dengannya na bisa selamat. Sementara yang sunah merupakan laba yang dengannya kita bisa meraih derajat mulia.
Nabi saw. bersabda, "Allah Swt. berfirman,
ما تقرب إلي المتقربون بمثل أداء ما افترضت عليهم، ولا يزال العبد يتقرب إلى بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ولسانه الذي ينطق به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها
'Tidaklah orang-orang mendekatkan diri pada-Ku dengan melaksanakan apa yang Kuwajibkan pada mereka, dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri padaku dengan amal-amal sunah, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi telinganya yang mendengar, matanya yang melihat, lidahnya yang berbicara, tangannya yang memegang, dan kakinya yang berjalan."

Engkau tidak akan dapat menegakkan perintah Allah, kecuali dengan senantiasa mengawasi hati dan anggota badanmu pada setiap waktu dan pada setiap tarikan nafasmu, dari pagi hingga sore.
Ketahuilah bahwa Allah Swt. menangkap isi hatimu, mengawasi lahir dan batinmu, mengetahui semua lintasan pikiranmu, langkah-langkahmu, serta diam dan gerakmu.
Saat bergaul dan menyendiri, engkau sedang berada di hadapan-Nya.
Tidak ada yang diam, dan tak ada yang bergerak, melainkan semuanya diketahui oleh Penguasa langit, Allah Swt.
ﻳﻌﻠﻢ ﺧﺎﺋﻨﺔ ﺍﻟﺄﻋﻴﻦ ﻭﻣﺎ ﺗﺨﻔﻲ ﺍﻟﺼﺪﻭﺭ
"Dia mengetahui khianatnya mata dan apa yang disembunyikan hati" (Q.S. Ghafir: 19),
ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﺴﺮ ﻭﺃﺧﻔﻰ
"Dia Maha Mengetahui yang rahasia dan tersembunyi" (Q.S. Thaha: 7).
Oleh karena itu, hendaklah engkau beradab di hadapan Allah Swt. dengan adab seorang hamba yang hina dan berdosa di hadapan-Nya. Berusahalah agar Allah tidak melihatmu sedang melakukan sesuatu yang dilarang dan tidak melaksanakan apa- apa yang diperintah.
Hal itu hanya bisa terwujud jika engkau bisa membagi waktu dan mengatur wirid- wiridmu dari pagi hingga petang. Jagalah perintah Allah Swt. yang diwajibkan kepadamu, sejak dari bangun tidur hingga engkau kembali ke pembaringan.
===
Wallahu 'alam
0 komentar

Menasihati Diri (Bagian II) ( Terj Kitab Bidayatul Hidayah )

Menasihati Diri (Bagian II)
( Terj Kitab Bidayatul Hidayah )

Allah Swt. menjanjikan neraka bagimu karena engkau menginginkan dunia. Segala sesuatu yang tak menyertaimu setelah mati, adalah termasuk dunia. Apakah engkau telah membersihkan diri dan keinginan dan cinta pada dunia? Seandainya ada seorang dokter Nasrani yang memastikan bahwa engkau akan mati atau sakit jika memenuhi nafsu syahwat yang paling menggiurkan, niscaya engkau akan takut dan menghindarinya. Apakah dokter Nasrani itu lebih engkau percayai ketimbang Allah Swt.? Jika itu terjadi, betapa kufurnya engkau!
Atau apakah menurutmu penyakit itu lebih hebat dibandingkan neraka? Jika demikian, betapa bodohnya engkau ini! Engkau membenarkan tapi tak mau mengambil pelajaran. Bahkan engkau terus saja condong kepada dunia. Lalu aku datangi diriku dan kuberikan padanya juru nasihat yang diam (kematian). Kukatakan, "Pemberi nasihat yang berbicara (Alquran) telah memberitahukan tentang pemberi nasihat yang diam (kematian), yakni ketika Allah berfirman,:
ﻗﻞ ﺇﻥ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﻔﺮﻭﻥ ﻣﻨﻪ ﻓﺈﻧﻪﻣﻠﺎﻗﻴﻜﻢ ﺛﻢ ﺗﺮﺩﻭﻥ ﺇﻟﻰ ﻋﺎﻟﻢ ﺍﻟﻐﻴﺐﻭﺍﻟﺸﻬﺎﺩﺓ ﻓﻴﻨﺒﺌﻜﻢ ﺑﻤﺎ ﻛﻨﺘﻢ ﺗﻌﻤﻠﻮﻥ
'Sesungguhnya kematian yang kalian hindari akan menjumpai kalian. Kemudian kalian akan dikembalikan kepada alam gaib. Lalu Dia akan memberitahukan kepada kalian tentang apa yang telah kalian kerjakan' (Q.S. al-Jumuah: 8).

" Kukatakan padanya, "Engkau telah condong pada dunia. Tidakkah engkau percaya bahwa kematian pasti akan mendatangimu? Kematian tersebut akan memutuskan semua yang kau punyai dan akan merampas semua yang kau senangi. Setiap sesuatu yang akan datang adalah sangat dekat, sedangkan yang jauh adalah yang tidak pernah datang. Allah Swt berfirman,
ﺃﻓﺮﺃﻳﺖ ﺇﻥ ﻣﺘﻌﻨﺎﻫﻢ ﺳﻨﻴﻦ.ﺛﻢ ﺟﺎﺀﻫﻢ ﻣﺎ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻮﻋﺪﻭﻥ
Bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kenikmatan pada mereka selama beberapa tahun? Kemudian datang pada mereka siksa yang telah dijanjikan untuk mereka? Tidak berguna bagi mereka apa yang telah mereka nikmati itu.' (Q.S. asySyuara: 205-206)."
Jiwa yang merdeka dan bijaksana akan keluar dari dunia sebelum ia dikeluarkan darinya.
Sementara jiwa yang lawwamah (sering mencela) akan terus memegang dunia sampai ia keluar dari dunia dalam keadaan rugi, menyesal, dan sedih. Lantas ia berkata, "Engkau benar." Itu hanya ucapan belaka tapi tidak diwujudkan. Karena, ia tak mau berusaha sama sekali dalam membekali diri untuk akhirat sebagaimana ia merancang dunianya. Ia juga tak mau berusaha mencari rida Allah Swt. sebagaimana ia mencari rida dunia.
Bahkan, tidak sebagaimana ia mencari rida manusia. Ia tak pernah malu kepada Allah sebagaimana ia malu kepada seorang manusia. Ia tak mengumpulkan persiapan untuk negeri akhirat se¬ bagaimana ia menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi musim kemarau. Ia begitu gelisah ketika berada di awal musim dingin manakala belum selesai mengumpulkan perlengkapan yang ia butuhkan untuknya, padahal kematian barangkali akan menjemputnya sebelum musim dingin itu tiba.
Kukatakan padanya, "Bukankah engkau bersiap-siap menghadapi musim kemarau sesuai dengan lama waktunya lalu engkau membuat perlengkapan musim kemarau sesuai dengan kadar ketahananmu menghadapi panas?" Ia menjawab: "Benar." "Kalau begitu", kataku, "Bermaksiatlah kepada Allah sesuai dengan kadar ketahananmu menghadapi neraka dan bersiap-siaplah untuk akhirat sesuai dengan kadar lamamu tinggal di sana." Ia menjawab, "Ini merupakan kewajiban yang tak mungkin diabaikan kecuali oleh seorang yang dungu." Ia terus dengan tabiatnya itu. Aku seperti yang disebutkan oleh para ahli hikmat, "Ada segolongan manusia yang separuh dirinya telah mati dan separuhnya lagi tak tercegah."
Aku termasuk di antara mereka. Ketika aku melihat diriku keras kepala dengan perbuatan yang melampaui batas tanpa mau mengambil manfaat dari nasihat kematian dan Alquran, maka yang paling utama harus dilakukan adalah mencari sebabnya disertai pengakuan yang tulus. Hal itu merupakan sesuatu yang menakjubkan.
Aku terus-menerus mencari hingga aku menemukan sebabnya. Ternyata aku terlalu tenang. Oleh karena itu berhati-hatilah darinya. Itulah penyakit kronis dan sebab utama yang membuat manusia tertipu dan lupa. Yaitu, keyakinan bahwa maut masih lama.
Seandainya ada orang jujur yang memberikan kabar pada seseorang di siang hari bahwa ia akan mati pada malam nanti atau ia akan mati seminggu atau sebulan lagi, niscaya ia akan istikamah berada di jalan yang lurus dan pastilah ia meninggalkan segala sesuatu yang ia anggap akan menipunya dan tidak mengarah pada Allah SWT.
Jelaslah bahwa siapa yang memasuki waktu pagi sedang ia berharap bisa mendapati waktu sore, atau sebaliknya siapa yang berada di waktu sore lalu berharap bisa mendapati waktu pagi, maka sebenarnya ia lemah dan menunda-nunda amalnya. Ia hanya bisa berjalan dengan tidak berdaya. Karena itu, aku nasihati orang itu dan diriku juga dengan nasihat yang diberikan Rasullah saw ketika beliau bersabda,"Salatlah seperti salatnya orang yang akan berpisah (dengan dunia)." Beliau telah diberi kemampuan berbicara dengan ucapan yang singkat, padat, dan tegas.
Itulah nasihat yang berguna. Siapa yang menyadari dalam setiap salatnya bahwa salat yang ia kerjakan merupakan salat terakhir, maka hatinya akan khusyuk dan dengan mudah ia bisa mempersiapkan diri sesudahnya. Tapi, siapa yang tak bisa melakukan hal itu, ia senantiasa akan lalai, tertipu, dan selalu menunda-nunda hingga kematian tiba.
Hingga, pada akhirnya ia menyesal karena waktu telah tiada. Aku harap ia memohonkan kepada Allah agar aku diberi kedudukan tersebut karena aku ingin meraihnya tapi tak mampu. Aku juga mewasiatkan padanya agar hanya rida dengannya dan berhati-hati terhadap berbagai tipuan yang ada. Tipuan jiwa hanya bisa diketahui oleh mereka yang cendekia.
====
wallahu'alam
0 komentar

TERJEMAH KITAB BIDAYATUL HIDAYAH

TERJEMAH KITAB BIDAYATUL HIDAYAH
-------
I. Risalah Nasihat
Mukadimah
Aku mendengar dari orang yang kupercaya tentang sejarah perjalanan hidup Syaikh al-Imam az-Zahid. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik pada beliau dan memeliharanya dalam menjalankan risalah agama¬Nya. Sejarah perjalanan hidup beliau memperkuat keinginanku untuk menjadi saudaranya di jalan Allah Swt. karena mengharapkan janji yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang saling mencinta.
Persaudaraan tidak harus dengan bertemu muka dan berdekatan secara fisik, tapi yang dibutuhkan adalah adanya kedekatan hati dan perkenalan jiwa. Jiwa-jiwa merupakan para prajurit yang tunduk; jika telah saling mengenal, jiwa-jiwa itu pun jinak dan menyatu. Oleh karenanya, aku ikatkan tali persaudaraan dengannya di jalan Allah Swt..
Selain itu, aku harap beliau tidak mengabaikanku dalam doa-doanya ketika sedang berkhalwat serta semoga beliau memintakan kepada Allah agar diperlihatkan kepadaku bahwa yang benar itu benar dan aku diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan yang salah itu salah serta aku diberi kemampuan untuk meng¬hindarinya. Kemudian aku dengar beliau memintaku untuk memberikan keterangan berisi petuah dan nasihat serta uraian singkat seputar landasan-landasan akidah yang wajib diyakini oleh seorang mukalaf.
-------------------------------------------------------
MENASIHATI DIRI Bag.1 (Kitab Bidayatul Hidayah)
-------------------------------------------------------
Berbicara tentang nasihat, aku melihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat. Nisab-nya adalah mengambil nasihat atau pelajaran un¬tuk diri sendiri. Siapa yang tak sampai pada nisab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat? Orang yang tak memiliki cahaya tak mungkin dijadikan alat penerang oleh yang lain.
Bagaimana bayangan akan lurus bila kayunya bengkok? Allah Swt. mewahyukan kepada Isa bin Maryam, “Nasihatilah dirimu! Jika engkau telah mengambil nasihat, maka nasihatilah orang-orang. Jika tidak, malulah kepada-Ku.” Nabi kita saw bersabda, “Aku tinggal¬kan untuk kalian dua pemberi nasihat: yang berbicara dan yang diam.”
Pemberi nasihat yang berbicara adalah Alquran, sedangkan yang diam adalah kematian. Keduanya sudah cukup bagi mereka yang mau mengambil nasihat. Siapa yang tak mau mengambil nasihat dan keduanya, bagaimana ia akan menasihati orang lain? Aku telah menasihati diriku dengan keduanya.
Lalu aku pun membenarkan dan menerimanya dengan ucapan dan akal, tapi tidak dalam kenyataan dan perbuatan. Aku berkata pada diri ini, “Apakah engkau percaya bahwa Alquran merupakan pemberi nasihat yang berbicara dan juru nasihat yang benar, serta merupakan kalam Allah yang diturunkan tanpa ada kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya?” Ia menjawab, “Benar.” Allah Swt. berfirman, “Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan amal perbuatan mereka di dunia dan mereka di dunia ini tak akan dirugikan. Mereka itulah yang tidak akan memperoleh apa-apa di akhirat kecuali neraka. Dan gugurlah semua amal per-buatan mereka serta batallah apa yang mereka kerjakan” (Q.S. Hud: 15-16).
---
wallahu'alm

0 komentar

Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama'ah (ASWAJA)

SIFAT WAJIB BAGI ALLOH SWT dan RASULULLAH SAW

Orang mukallaf secara syara’ wajib mengetahui hal-hal yang wajib, mustahil danjaiz bagi Alloh dan rosul-rosul-Nya. Termasuk hal yang wajib (pasti) bagi Alloh adalah 20 sifat yang terbagi sebagai berikut :
a. Sifat Nafsiyyah
1.Wu jud (ada)
b. Sifat Salbiyyah
2. Qidam (dahulu tanpa permulaan) 3. Baqo’ (kekal abadi) 4. Mukholafatul lil khawadits (berbeda denga makhluq) 5. Qiyamuhu binafsih (berdiri sendiri), tidak membutuhkan tempat dan pembuat (yang mewujudkan) 6. Wahdaniyyah (satu Dzat, sifat dan tindakan-Nya)
c. Sifat Ma’aniy
7.Qudroh(kuasa) 8.Irodah(berkehendak) Qudroh dan Irodah berta’aluq dengan segala sesuatu yang mungkin adanya (mumkinat) 9.‘Ilmu(mengetahui) Berta’aluq dengan segala yangwajib (pasti),jaiz danmustahil. 10.Hayat(hidup) Tidak berta’aluq dengan sesuatupun 11.Sama’(menden gar) 12.Bashor(melihat) Sama’dan Bashorberta’aluq dengan segala sesuatu yang ada (maujud) 13.Kalam(berfirman) Berbicara tanpa dengan huruf dan suara.Kalam berta’aluq dengan segala yangwajib (pasti),jaiz danmustahil.
Ta’aluq adalah tuntutan sifat terhadap suatu tambahan pada dzat (yang mempunyai sifat itu), sesuai dengan sifat itu. Misal melihat, menuntut adanya barang yang dilihat, nah tuntutan/hubungan antara melihat (sebagai sifat) dengan barang yang dilihat (sebagai tambahan bagi dzat yang melihat), itulahta’aluq. Berbeda dengan hidup, yang tidak menuntut tambahan lain selain pada dzat yang hidup itu sendiri, sehingga hidup itu tak mempunyai ta’aluq.
d. Sifat Ma’nawiyyah
Merupakan sifat-sifat yang sangat erat hubungannya (mulazimah) dengan tujuh sifatMa’ani y sebelumnya. Alloh bersifat kuasa (Qudroh), maka keadaan Alloh itu pasti Dzat yang maha berkuasa (Qoodir) dan seterusnya.
14.Adanya Alloh itu Dzat yang berkuasa (Qoodir)
15.Adanya Alloh itu Dzat yang berkehendak (Muriid)
16.Adanya Alloh itu Dzat yang mengetahui (‘Aalim)
17.Adanya Alloh itu Dzat yang hidup (Hayyun)
18.Adanya Alloh itu Dzat yang mendengar (Samii’)
19.Adanya Alloh itu Dzat yang melihat (Bashiir)
20.Adanya Alloh itu Dzat yang berfirman (Mutakallim)
SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLOH SWT
Termasuk hal yang mustahil bagi Alloh adalah 20 sifat kebalikan dari 20 sifat wajib sebelumnya, yakni : 1. ‘Adam(tiada) 2. Khuduts(baru) 3. Fana’ (rusak, menjadi tiada) 4. Mumatsalatul lil khawadits (sama dengan makhluq). Misal : - Berupajirm (materi benda) yang butuh tempat kosong - Berupa‘ i rd h (sifat/tabiat/kelakuan) yang menempel pada jirm - Berada di arah suatujirm - Mempunyai arah (di atas, di kiri, di selatan dsb.) - Dibatasi oleh ruang dan waktu - Dzat-Nya disifati dengan hal-hal yang baru - Disifati dengan kecil atau besar - Mempunyai tujuan-tujuan dengan tindakan dan hukum-hukum-Nya. Jadi dalam penciptaan manusia dan adanya perintah kewajibansholat, Alloh tidak mempunyai tujuan-tujuan tertentu misal supaya mereka menyembah dan ingat kepada Alloh. Namun semua itu mempunyai hikmah sehingga tidak sia-sia penciptaannya. 5. Ihtiyajuhu lighoirih (tidak berdiri sendiri, butuh yang lain), misal berupa sifat yang ada pada satu tempat, atau membutuhkan pembuat (yang mewujudkan). 6. Ta’adud (berbilangan, berjumlah, tidak esa). Misal : - Dzatnya mempunyai kembaran yang lain - Benda-benda yang ada itu mempunyai peran dalam menyebabkan sesuatu disamping Alloh sendiri. Jadi api itu tidak menyebabkan terbakar, pisau itu tidak menyebabkan terpotong, dan makanan itu tak menyebabkan kenyang, yang menyebabkan (muatstsir) itu semua adalah Alloh sendiri. 7. ‘Ajz (lemah) dari segala yang mungkin (mumkin). 8. Karohah (terpaksa). Mustahil Alloh menjadikan satu bagian alam disertai rasa terpaksa atas terjadinya hal itu, dengan kata lain tanpa menghendakinya, atau menjadikannya karena lupa, karena sebab tertentu atau karena watak tabiatnya. 9. Jahl (bodoh, tidak mengetahui) terhadap segala yang ma’lum. 10.Maut(mati) 11.Shomam(tuli) 16.Jaahil (Dzat yang bodoh) 12.‘Amaa(buta) 17.Ma yyit (Dzat yang mati) 13.Bukm(bisu) 18.Ashomm (Dzat yang tuli) 14.‘Aajiz (Dzat yang lemah) 19.A’ maa (Dzat yang buta) 15.Kaarih (Dzat yang terpaksa) 20.Abka m (Dzat yang bisu)

SIFAT JAIZ BAGI ALLOH SWT
SifatJaiz (wenang) Alloh adalah fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, melakukan segala sesuatu yang mungkin atau meninggalkannya. Alloh bebas menciptakan seseorang itu besar, gemuk, tinggi, hitam, kaya dan pandai, atau tidak seperti itu. 
-------
SIFAT-SIFAT WAJIB PARA ROSUL
1. Shidhq (benar)
Sesuainya khobar (informasi) dari mereka dengan kenyataan (realitas) yang ada. Ada tiga macam bentuk sidhq-nya :
1. benar dalam da’wah kerosulan (risalah) yang dibawanya
2. benar dalam dalam hokum-hukum yang mereka sampaikan dari Alloh
3. benar dalam ucapan yang berhubungan erat dengan masalah keduaniaan, misal mengatakan Zaid telah datang, aku telah makan, aku membelinya dari Umar dsb. Yangdimaksud disini adalah nomor 1 dan 2, sedang nomor 3 masuk amanah.
2. Amanah (terpercaya)
Tiadanya khianat mereka untuk melakukan perbuatan haram atau makruh : Terjaganya jiwa-raga mereka dari perbuatan yang dilarang, baik haram maupun makruh. : Sesuatu yang menancap dengan kuat (dimiliki) dalam hati yang mencegah pemiliknya melakukan hal-hal yang dilarang. : Terjaga dari berbuat dosa (‘ishmah)
3. Tabligh (menyampaikan)
Menyampaikan apa (wahyu) yang diperintahkan pada mereka untuk disampaikan pada makhluq (umatnya). Ada tiga macam bentuk wahyu :
1.Apa yang wajib mereka sampaikan
2.Apa yang wajib mereka rahasiakan (simpan)
3.Apa yang mereka diberi pilihan antara disampaikan atau disimpan, terserah.
4. Fathonah (cerdas)
Para rosul pasti bersifat fathonah, yaitu cerdas dan waspada pikirannya, guna mendukung da’wah risalahnya.
Maksud wajib disini adalah tiada lepasnya sifat-sifat tersebut, meski dengan dalil syara’, karena wajibnya sfat amanah dan tabligh dengan dalil syara’ (naqliy), sedang wajibnya shidq dengan dalil akal (‘aqliy), walaupun mu’jizat yang sebagai tanda yang menunjukkan shidhq, itu berdasar adat kebiasaan (‘adiy).
SIFAT-SIFAT MUSTAHIL PARA ROSUL
1. Kidzb (bohong) : Tidak sesuainya informasi yang diberikan, dengan realitas yang ada. 2. Khianat : Melakukan tindakan (termasuk ucapan) yang dilarang baik haram maupun makruh, meski pernah diriwayatkan nabi pernah buang air kecil sambil berdiri, basuhan wudhu berkali-kali pernah dua kali-dua kali, karena itu untuk tasyri’ (memberi pelajaran syara’) dan menerangkan kebolehannya, dan tasyri’ seperti itu adalah wajib bagi beliau. 3. Kitman (menyembunyikan) : Merahasiakan (menyimpan) sesuatu yang diperintahkan untuk disampaikan, meskipun lupa. Karena mereka tidak boleh lupa terhadap hokum-hukum yang harus mereka sampaikan dari Alloh, walaupun dalam masalah lain mereka boleh lupa. Nabi sendiri pernah lupa untuk mengerjakan sholat, tetapi disebabkan kesibukan hatinya mengagungkan Alloh. 4.Al-Ghoflah (lalai) & ‘Adamul Fathonah (tidak cerdas)
SIFAT JAIZ PARA ROSUL
Para rosul boleh memiliki atau melakukan kelakuan atau watak manusia biasa (al- a’roodh al-basyariyyah), yang tidak mengakibatkan berkurangnya martabat mereka yang luhur, misal sakit, lelah, makan, minum, mengantuk, tidur, beristri dan sebagainya.


1 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. GUMAR NU SETIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger